Mending a Broken Heart


Broken Heart, Tidak selalu dan melulu diartikan sebagai patah hati akibat putus cinta dan segala hal yang berbau-bau hancurnya romansa akibat perpisahan dengan pasangan, tapi bisa jadi karena kegagalan dalam karir, pencapaian impian yang tertunda, mendapat perlakuan buruk dari orang lain, kehilangan seseorang, dan lainnya, dan lainnya.

Butuh waktu yang panjang untuk memahami yang terjadi dalam perjalanan hidup ini, yang kadangkala terjadi tidak sesuai dengan yang kita harapkan,
Wajar saja, kita sebagai manusia, memiliki mimpi-mimpi indah, misalnya mendapatkan pasangan yang ganteng/cantiknya seperti artis Bollywood Hollywood, setia, sempurna,selalu sayang kita, memiliki rumah yang besaarrr di daerah favorit kita, memiliki anak-anak yang pintar, menggemaskan, sehat & lucu, punya yayasan sendiri, bisa keliling dunia, naik haji, mampu memberikan pendidikan terbaik bagi anak kita, tidak pernah sakit dan selalu sehat,,
tapi dalam perjalanan, hidup itu tidak semulus kulit artis-artis Korea,,
dan itu yang harus kita pahami.. Bahwa tidak semua bisa kita miliki, tidak semua impian-impian kita dapat terwujud.

Terus, gmana dong kalau tiba-tiba impian, dan segala hal yang kita idam-idamkan sirna begitu saja?



Hal yang kita punya direnggut, merasa terbuang, dikhianati dan segala sesuatu yang membuat diri ini galau, lemah, letih dan lesu yang tentu saja menimbulkan kekacauan dalam hati dan pikiran,nah lho..

kemudian kadang kita sebagai manusia tempatnya salah dan dosa, menjadi depresi, melakukan hal-hal yang di luar nalar, sedih, nafsu makan menurun, sakit-sakitan, dan kegalauan hati berkepanjangan...
Udah deh, pokoknya semua adegan FTV yang sedih-sedih tiba-tiba saja menjadi ada di dunia nyata..

Saya pribadi harus mengalami perjalanan panjang untuk memahami fenomena ini,
Ke psikolog, konseling, ke dokter, curhat ke teman terdekat, ke orang tua, banyak cara yang harus ditempuh untuk menguatkan hati,
tapi saya sangat bersyukur atas segala teguran, cobaan yang diturunkan oleh Allah SWT,
dan segala puji bagi Allah, karena saya berada di lingkungan orang-orang yang ternyata sangat sayang kepada saya, begitupun dengan orang2 yg berdiskusi dengan saya,mereka memiliki agama yang baik, sehingga segala sesuatu dikembalikan dan diarahkan ke agama, tidak ada yang namanya pelarian minum-minuman (saya pribadi sangat mengharamkan setetespun khamr masuk ke tubuh saya brapapun kadar alkoholnya), merokok, apalagi dugem, jeb ajeb ajeb, jedug jedug, nooo waayyy :D

Banyak hal2 yg perlu kita ingat,

Rasa sedih itu merupakan kelembutan hati, tapi perlu diingat, bahwasanya Allah membenci kesia-siaan.


Selalu bersabar, dan sholat bisa jadi obat yang paling mujarab,,
sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Baqoroh ayat 153,

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang  yang sabar."




“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
(Q.S Ar-Ra’d : 11)
“Man Jadda Wa Jada” yang artinya “Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil!”
(peribahasa Arab)
“Dan bila kamu menginginkan sesuatu, semua unsur semesta akan berkonspirasi membantumu untuk mewujudkannya,”
(kutipan novel The Alchemist karya sastrawan Paoelo Coelho) ~ 
Tapi untuk yang terakhir,kita sebagai umat muslim harus yakin, bahwa tentunya itu semua atas ijin Allah SWT yaaa..



dengan menulis ini, sebenarnya saya sedang menasehati diri saya sendiri,
Karena kalau kita galau, setan akan senang melihatnya.

Untuk setiap pribadi yang merindukan kedamaian, kesejukan, dan ketenangan hati...
Semoga Allah selalu bersama kita...

Semoga Bermanfaat :)



Comments

whytas said…
nice share.
kembalikan semua kepada Dzat yang memiliki hati, yang membolak-balikkan hati. Muhasabah niat.

Popular posts from this blog

Akun Agoda Saya diHack Orang, Terjadi Transaksi 2 Juta Lebih !

Kawat Gigi, Sakit ga sih?

HATI-HATI Akun Tokopedia, BukaLapak, dsb a.n. Disqa Ardityasari Bukan Milik Saya